Senin, 07 November 2011

Peningkatan Pengguna Rokok

Rokok kini sudah semakin merajalela apalagi dikalangan remaja bahkan kini kaum anak-anak pun telah dipengaruhi. Efek rokok sangat membahayakan kesehatan, karena kandungan berbagai macam bahan kimia berbahaya yang ada di dalam rokok sehingga dengan merokok sama saja kita memasukkan bahan-bahan berbahaya tersebut ke dalam tubuh kita. Di dalam rokok terdapat 4000 bahan kimia berbahaya dimana 69 diantaranya merupakan zat karsinogenik (dapat menimbulkan kanker), zat-zat berbahaya lainnya yang terkandung didalam rokok antara lain tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru, nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah,zat ini bersifat karsinogen, dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan, karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak mampu mengikat oksigen.Dan  masih banyak lagi zat-zat berbahaya yang terkandung di dalam rokok.
Sudah banyak penelitian yang membuktikan bahwa barang yang menimbulkan ketergantungan ini, selain menyebabkan kecanduan juga menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kanker, penyakit jantung, penyakit pernapasan, penyakit pencernaan, efek buruk bagi kehamilan dan janin, dan masih banyak lagi. Semakin banyak rokok yang dihisap, semakin besar resiko untuk menderita berbagai macam penyakit. Tetapi walaupun banyak perokok yang sudah mengetahui dan memahami bahwa bahaya dari mengkonsumsi rokok itu menimbulkan banyak penyakit, masih saja banyak  orang yang tetap merokok.Oleh sebab itu banyak perokok yang akan terus menjadi perokok seumur hidupnya.
 Berdasarkan data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilakukan oleh BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2001 dan  2004 didapatkan kenaikan pada jumlah perokok baik dewasa maupun anak-anak di Indonesia. Dimana kenaikan terjadi pada perokok perempuan baik dewasa ataupun remaja serta anak-anak. Pada tahun 2001 jumlah perokok perempuan dewasa di Indonesia adalah 1,3 % yang kemudian pada tahun 2004 angka tersebut naik menjadi 4,5 % (naik 3,5x) kemudian untuk perempuan remaja (usia 15-19 tahun) pada tahun 2001 sebanyak 0,2 % naik menjadi 1,9 % pada tahun 2004 (naik 9,5x). Untuk perokok anak-anak sendiri (usia 5-9 tahun) pada tahun 2001 sebesar 0,4 % naik menjadi 1,8 % pada tahun 2004 (naik > 4x).
Berdasarkan statistik pengguna rokok tersebut membuat kita semakin prihatin karena jumlah perokok aktif semakin meningkat serta dapat dilihat juga tidak hanya orang dewasa yang jumlah penggunanya semakin banyak tapi ada juga anak-anak yang berusia 5 tahun sudah mengenal rokok. Jumlah calon-calon penerus bangsa pun akan semakin berkurang, akibat rokok tersebut.
Meningkatnya angka perokok ini disebabkan karena maraknya iklan rokok yang beredar di masyarakat, apalagi pada iklan tersebut dibuat agar orang – orang memiliki pandangan bahwa dengan merokok orang akan sukses dan tampak tangguh. Iklan, promosi ataupun sponsor kegiatan yang dilakukan oleh para produsen rokok adalah sarana yang sangat ampuh untuk mempengaruhi remaja dan anak-anak. Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Hamka beserta Komnas Anak pada tahun 2007 memperlihatkan bahwa sebanyak 99,7 % anak melihat iklan rokok di televisi, dimana 68 % mengatakan memiliki kesan positif terhadap iklan rokok tersebut dan 50 % mengatakan menjadi lebih percaya diri seperti di iklan.
Selain iklan yang beredar, pengaruh pergaulan teman sebaya juga menjadi akibat dari banyaknya pertumbuhan perokok baru. Agar dapat diterima dalam suatu kelompok, banyak  remaja mendapatkan desakan dari teman-teman mereka agar mereka bisa diterima dalam pergaulan selain itu supaya dapat dipandang lebih keren oleh lawan jenisnya. Banyak juga yang terpengaruh akibat rasa keingintahuan yang besar, misalnya jika orangtua merokok dan anak-anak melihat maka mereka akan mencontoh kelakuan orangtuanya tersebut. Hal ini tentu harus menjadi perhatian tersendiri bagi para orang tua untuk dapat memberi pemahaman terhadap anak-anaknya. Pada remaja, masalah kesehatan jangka pendek termasuk diantaranya penyakit yang dapat timbul akibat rokok adalah gangguan pernafasan, kecanduan nikotin serta meningkatnya resiko untuk menggunakan bahan berbahaya lain termasuk obat terlarang. Sedangkan masalah jangka panjangnya adalah bila orang telah menjadi perokok aktif maka biasanya akan terus menjadi perokok aktif sepanjang hidupnya. Kini ada juga yang mengatakan, bahwa bahaya rokok juga dapat membahayakan orang yang menghisap asap rokok dari perokok aktif, bahkan dampak yang akan terjadi akan lebih buruk , orang yang menghisap asap rokok ini disebut perokok pasif.
Agar  terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh rokok maka kita harus bisa mengendalikan diri kita, selalu tanamkan pola hidup sehat,memberikan pandangan bahwa rokok itu tidak memberikan efek yang baik bagi kita malah akan menjerumuskan kita ke dalam hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Selain itu ada beberapa cara agar tidak ada lagi perokok baru dan dapat terhindar dari bahaya rokok yaitu (1) Pahami ketertarikan yang dapat ditimbulkan oleh rokok, remaja menggunakan rokok sebagai cara untuk dapat diterima oleh teman-temannya. Agar pandangan anak tidak terlalu jauh terhadap rokok maka ajak anak untuk berdiskusi tentang pandangannya terhadap rokok, dan berikan penjelasan yang baik. (2) Katakan tidak pada rokok, sebagai orang tua yang peduli terhadap anaknya maka tetaplah katakan tidak pada rokok dan katakan bahwa tindakan tersebut dapat merugikan diri sendiri dan orang lain akan terkena dampaknya. (3) Berikan contoh yang baik, anak biasanya akan meniru tindakan orang terdekatnya, bila orang tua melarang anaknya untuk merokok, maka sebaiknya orang tua pun juga tidak mengkonsumsi rokok. (4) Rokok bukanlah hal yang keren,tunjukkan pada anak bahwa merokok bukanlah sesuatu hal yang keren atau dapat dibanggakan. Katakan bahwa rokok dapat menyebabkan hal-hal buruk dapat terjadi. (5) Rokok membuang-buang  uang, karena merokok merupakan hal yang mahal. Katakan pada anak jika uangnya lebih baik digunakan untuk membeli keperluan yang bermanfaat. (6) Pahami tekanan dari teman sebaya,adanya teman yang merokok dapat mempengaruhi anak. Berikan mereka kepercayaan diri untuk dapat bersosialisasi dengan teman mereka tanpa merokok, misalnya dukung anak agar selalu berprestasi maka dengan itu anak akan lebih banyak mendapatkan teman tanpa harus mengkonsumsi rokok. (7) Tangani kecanduan akibat rokok dengan serius, banyak remaja yang percaya bahwa mereka dapat berhenti merokok kapanpun mereka mau, mereka harus bisa mengatasi kecanduan tersebut dengan mengganti rokok dengan sesuatu misalnya memakan permen. (8) Berikan gambaran mengenai masa depan mereka, anak-anak cenderung percaya bahwa mereka tidak akan terkena dampak buruk dari rokok. Oleh karena itu berilah contoh orang yang anda kenal yang menderita penyakit akibat mengkonsumsi  rokok. (9) Awasi penggunaan produk bertembakau lainnya. (10) Ikut terlibat secara aktif, aktiflah untuk ikut terlibat dalam kegiatan pencegahan rokok baik di sekolah ataupun lingkungan rumah.
Peningkatan pengguna rokok ini harus segera ditanggulangi,agar tidak menyebabkan hal-hal yang buruk terjadi. Selain itu para perokok sebaiknya menahan keinginan untuk merokok, misalnya lebih sering berolahraga atau dapat juga mengganti rokok dengan sesuatu seperti permen agar rasa kecanduan terhadap rokok bisa diminimalisir. Untuk para remaja yang baru mengenal lingkungannya, mereka harus bisa memilih apa yang baik dan yang buruk  dalam suatu pergaulan tersebut. Para orangtua pun kini harus lebih memperhatikan pergaulan dan menjaga anak-anak mereka.